Pengertian Bentangan Perairan Darat - Sungai, Danau, Rawa dan Daerah Aliran Sungai (DAS).

Yang akan kita bicarakan di sini adalah mencakup sungai, danau, rawa dan daerah aliran sungai (DAS).
Sebenarnya di bawah permukaan terdapat bagian air yang mempersatukan bentangan air di permukaan. Inilah yang disebut air tanah. Dari air tanah ini dapat dibuat sumur, sumur pompa, atau tampungan pada sebuah mata air. Kedalaman air ini tidak sama, ada yang 15 m, 6 m, ada pula yang sama dengan permukaan tanah (rawa-rawa). Kedalaman ini juga dipengaruhi oleh musim.
A. Tempat air tanah di antara butir-butir tanah
B. Air tanah permukaan (frestik)
C. Air tanah dalam
D. Danau
E. Sumur gali
F. Sumur pompa / artesis
Air tanah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu air tanah permukaan (freatik) dan air tanah dalam. Kedua bagian air tanah itu dipisahkan oleh suatu bagian tanah yang kedap air, yaitu lapisan tanah yang tidak tembus air, seperti batuan pajal ( batuan baku ) atau tanah liat yang dalam kondisi kenyang air tak dapat ditembus air.
Air tanah di sumur itu termasuk air tanah permukaan, sedangkan air yang dikeluarkan melalui sumur pompa atau sumur artesis, berasal dari air tanah dalam.
1. Sungai
Proses terjadinya sungai : air hujan selaun yang jatuh di laut juga ada yang jatuh di daratan dan meresap di tanah daratan. Pada daratan ini mengalami infiltrasi hingga lapisan kedap air. Sehingga menjadi air tanah. Air tanah ini akan muncul kembali pada bagian yang lebih rendah. ( di lembah / kaki gunung) menjadi mata air, kemudian mengalir dan pada waktu tertentu mencapai laut. Inilah yang disebut sungai.
Dari hulu sampai ke muaranya, profil memanjang sebuah sungai dapat dibagi atas tiga bagian yaitu :
1). Bagian hulu
Bagian hulu terletak di daerah yang relative tinggi, sehingga erosi vertical ( ke bawah ) tampak sangat kuat. Akibatnya palung V pada bagian ini bertepi cembung . di daerah ini hampir tak terjadi endapan.
2). Bagian tengah
Daerah aliran bagian tengah sungai ini relative lebih landai dibandingkan dengan bagian hulu, sehingga disamping erosi vertikal, berlangsung pula erosi horizontal. Dengan demikian palungnya tampak lebih lebar, tidak lagi cembung melainkan palung lurus atau palung vekung yang curam, jika erosi horizontal lebih kuat, maka pada bagian ini akan terjadi kelokan-kelokan sampai membentuk meanler.
3). Bagian hilir
Bagian ini sudah mendekati permukaan air laut, sehingga alirannya relatif lambat, erosi vertical relative lambat, erosi horizontal berperan dan proses pengendapan sangat kuat. Sungai sangat berkelok-kelok, meanler banyak terbentuk dan banyak pula meanler yang terpotong, sehingga terbentuk kali mati (oxbow lake). Di dekat muara sering kali terjadi peliaran aliran, sehingga aliran sungai tampak berpindah-pindah, kadang-kadang muncul pula endapan yang dinamakan Delta, jika pantai itu bergerak menurun, akan terbentuk muara sungai corong (estuarium).
Jenis sungai :
1. Berdasarkan asal airnya
a. Sungai Gletser, yaitu sungai yang airnya berasal dari gletser yang mencair
b. Sungai hujan, yaitu sungai yang airnya berasal dari air hujan, termasuk jenis ini adalah sungai yang airnya  berasal dari mata air.
c. Sungai campuran, yaitu sungai yang airnya berasal dari gletser dan air hujan atau mata air.
Sungai di Indonesia hampir seluruhnya termasuk sungai hujan kecuali beberapa sungai yang di Irian Jaya, yang merupakan sungai campuran. Contoh sungai campuran itu adalah sungai Digul, dan sungai Memberamo, sedangkan sungai Gletser di Indonesia tidak ada.
2. Berdasarkan kontinuitas atau kedaan airnya sepanjang tahun
a. Sungai Permanen / Episodik
Yaitu sungai yang airnya mengalir sepanjang tahun. Sungai ini terjadi :
- Di daerah sungai itu hujannya terus-menerus sepanjang tahun.
- Daerah sungai itu berhutan lebat
- Mata airnya berasal dari salju abadi
b. Sungai Periodik
Yaitu sungai yang alirannya tidak tetap sepanjang tahun. Pada waktu musim penghujan airnya meluap, tetapi pada musim kemarau kering sama sekali. Sungai semacam ini banyak kita jumpai di Nusa Tenggara. Misalnya sungai Bansin di Timor dan Sungai Memberamo di Pulau Sumba.
Perbedaan Sungai di Jawa dan Sumatra / Kalimantan :
- Sungainya pendek          - sungai panjang
- Alirannya leras          - aliran tenang
- Erosinya besar sehingga keruh   - airnya jernih
- Tidak berfungsi untuk lalu lintas  - berfungsi untuk lalu lintas
Manfaat sungai :
Manfaat sungai diantaranya adalah :
- Menghasilkan ikan
- Menghasilkan bahan bangunan
- Untuk pengairan
- Untuk PLTA
- Untuk lalu lintas dan pengangkutan
- Untuk PAM ( Perusahaan Air Minum )
2. Danau
Danau ialah suatu tempat telok atau cekungan di daratan (relative luas) yang menampung (tergenang) air.
Macam-macam danau :
Berdasarkan terjadinya, danau dapat dibagi menjadi :
1) Danau Tektonik. Yaitu danau yang terjadi karena adanya tenaga tektonik. Misalnya karena suatu daerah mengalami slank dan terisi air.
2) Danau Vulkanik. Yaitu danau yang terjadi akibat adanya erupsi gunung api.
Danau vulkanik dapat dibagi menjadi :
a. Danau kepundan / kawah, yaitu kepundan atau kawah gunung api yang dapat menampung air hujan, sehingga menjadi danau. Misalnya danau kepundan gunung Kelud, danau Kepundan Kalimutu di Pulau Flores.
b. MAAR (Renu) . yaitu lubang berbentuk corong yang terjadi sesudah satu letusan kemudian mati. Bila cekungan itu menampung air hujan, terjadi danau, misalnya danau Klakah, Ranu Belai, dan Ranu Grati di Jawa Timur
3) Danau Vulkano Tektonik
Yaitu danau yang terjadi karena adanya gabungan dua keluatan alam, erupsi gunung api dan grafitasi tektonik. Kemudian setelah terjadinya tektonik yang cukup itu dapat menampung air hujan, berupa danau.
Misalnya Danau Toba di Sumatra dan Danau Batur di Bali.
4) Danau Koral, yaitu danau-daau kecil yang terdapat di daerah pegunungan Kapur. Danau-danau itu disebut Lokva. Lokva terjadi bila suatu lolina (suatu cekungan yang tertutup oleh kubah-kubah) dapat menampung air hujan. Di pegunungan kapur jumlah lokva ini banyak sekali. Misalnya lokva di Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul.
5) Danau Glasial
Yaitu danau yang terjadi akibat erosi pada zaman Es Diluvium. Setelah terjadi zaman interglasil terakhir, maka lidah-lidah gletser yang dikelilingi oleh timbunan-timbunan morana akhir itu ada yang merupakan genangan air, sehingga menjadi danau. Misalnya The Great Lake Di Amerika Utara, Danau Ganava dan Boden di Swiss.
6) Danau Hempangan 
Danau ini dibagi menjadi dua :
a. Terjadi karena peristiwa alam.
Misalnya aliran sungai yang terbendung oleh aliran lava. Contohnya Danau Tawar di Aceh, Danau Tondano di Sulawesi Utara
b. Terjadi karena perbuatan manusia, secara sengaja dibuat.
Misalnya membuat waduk untuk kepentingan pengairan, atau untuk pembangkit tenaga listrik. Oleh karena itu danau ini disebut danau buatan.
Contohnya waduk Karang Kates dan Waduk Selo Rejo di Jawa Timur, Waduk Cacaban dan waduk Sempor di Jawa Tengah, serta Waduk Jatiluhur di Jawa Barat.
Semua danau menurut cara terjadinya di atas seluruhnya terdapat di Indonesia, kecuali danau Glasial.

Fungsi Danau
Danau buatan disamping bertujuan mengendalikan bahaya banjir juga bermanfaat bagi kepentingan manusia, misalnya :
- Untuk keperluan irigasi
- Untuk pembangkit tenaga listrik
- Untuk pengembangan perikanan darat
- Untuk pengembangan pariwisata dan sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
Begitu pula jenis danau yang lain sangat bermanfaat bagi kepentingan manusia diantaranya :
- Merupakan gudang air di daratan, oleh karena itu sungai-sungai yang berhulu pada danau mempunyai banyak air.
- Untuk lalu lalu lintas penduduk di sekitarnya, khususnya danau besar.
- Merupakan penghasil ikan
- Memberikan pemandangan yang indah dan udara yang segar.
Oleh karena itu dapat untuk tempat pariwisata, misalnya Danau Toba dan telaga Sarangan

3. Rawa
Ada dua jenis rawa yaitu :
1). Rawa dengan jenis air tergenang
Keadaan airnya tidak mengalir dan tidak ada pergantian air. Berwarna merah dan Asam. Airnya tidak dapat dijadikan air minum dan tidak ada organism yang dapat hidup di sana, demikian pula cacing tanah.
Rawa jenis ini sukar dimanfaatkan. Untuk mengolahnya menjadi tanah pertanian, rawa jenis ini dikeringkan dulu , agar tumbuhan gambut mati, dan menambah zat kapur untuk menghilangkan sifat keasamannya.

2). Rawa Dengan Air Mengalir
Rawa jenis ini biasanya berdekatan dengan sungai atau mendapatkan pengaruh dari pasang surut air sungai. Pada waktu pasang naik air sungai masuk ke dalam rawa-rawa, dan pada waktu surut air keluar lagi.
Dengan kedaan tersebut air segar selalu dating menurmalkan air yang telah mengalami pengasaman. Rawa dengan air mengalir mudah dijadikan sawah pasang surut. Ciri-ciri tanah rawa yang dapat digunakan untuk tanah pertanian adalah : apabila rumba tumbuh di rawa tersebut.
Daerah rawa di Indonesia terdapat di daerah pantai landai seperti pantai timur Sumatra, pantai Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Pantai Utara, Barat, dan Selatan Irian Jaya. Juga di daerah pantai yang tidak begitu luas, yaitu pantai Barat Sumatra, pantai Utara Jawa, pantai Sulawesi Selatan dan Utara.
Telah banyak rawa yang digunakan untuk daerah pertanian yakni dengan membuat saluran-saluran untuk memasukkan air sungai dan kemudian mengeluarkan air rawa pada waktu surut, seperti yang terdapat di Palembang dan Kalimantan Barat, yang dijadikan proyek sawah pasang surut.

4. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Sungai Induk dengan beberapa anak sungai di suatu daerah disebut DAS. Antara DAS yang satu dengan DAS yang berdampingan dipisahkan garis yang disebut batar aliran yang biasanya berupa  punggung atau daratan puncak gunung atau bukit yang berhubungan atau pegunungan.
Di negera kita dikenal DAS sungai Brantas, sungai Musi, sungai Asahan. Masing-masing tersebut biasanya dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian hilir, (bagian yang mendekati permukaan laut). Pada bagian-bagian terdapat proyek-proyek yang bertalian dengan pemanfaatan adanya sungai tersebut. Misalnya di Sungai Brantas di bagian hulu dan tengah terdapat proyek listrik tenaga air.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Surat Untuk Teman dengan Bahasa Jawa

HASIL PENGAMATAN PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU DARI HARI 1 SAMPAI HARI KE 7

Laporan Hasil Pengamatan Makanan - Brownis