Pengaruh Bentuk Muka Bumi Terhadap Corak Kehidupan Penduduk di suatu wilayah Tertentu
Corak kehidupan manusia dipengaruhi (tidak ditentukan) oleh bentuk muka bumi.
1. Kehidupan di Daerah Pantai
Pantai selatan Jawa mirip dengan pantai barat Sumatra. Keadannya terdiri atas pegunungan, sebagai pantai curam. Beberapa diantaranya berupa cliff (pantai curam berelung), hanya berupa bagian yang berpantai landai. Ombak samodra Hindia di daerah itu sangat besar.
Para nelayannya harus lebih berani daripada nelayan di daerha berpantai landai, perahu yang digunakan pada umumnya relative panjang, layar tidak terlalu besar, dilengkapi cadik ( palang kayu di kiri kanan perahu untuk keseimbangan terhadap ombak yang besar.
Sedangkan pantai timur Sumatra dan pantai utara pulau Jawa merupakan pantai landai yang berhadapan dengan samodra dangkal Cina Selatan dan laut Jawa yang gelombangnya relative tenang.
Perahu Nelayan di daerah ini lebih besar yang lebarnya tiga atau empat kali daripada perahu nelayan di daerah pantai Curam. Layarnya juga lebar karena anginnya tidak sekencang di Samodra Hindia.
Daerah pantai yang berawa-rawa cocok untuk perikanan atau pertembokan, sedangkan daerah pantai yang tidak berawa-rawa merupakan penghasil kelapa, seperti pulau Sulawesi yang pantainya berliku-liku, sehingga pantainya panjang.
2. Kehidupan di Daratan Rendah Yang Luas
Kehidupan di daratan yang rendah apalagi terdapat sumber air yang cukup, adalah pertanian. Tanaman utamanya adalah padi sebagai bahan mentah makanan pokok di Indonesia.
Untuk meningkatkan produksi dalam rangka Swasembada bahkan untuk tujuan Export, telah ditempuh beberapa cara misalnya pembuatan jaringan irigasi, peningkatan intensifikasi pertanian, penggalan penyuluhan lapangan (PPL) dan member Subsidi terhadap pupuk. Budidaya tanaman di daerah persawahan selain pada adalah : kedelai, bawang merah, tebu, kacang tanah, ketela pohon.
Tanaman selingan ini fiusahakan dalam rangka difersifikasi pertanian, yang selain produksi bervariasi juga untuk memperlambat habisnya hara mineral sebagai makanan tanaman pada tanah pertanian.
3. Kehidupan di Derah Bergunung-gunung
Daerah pegunungan dengan ketinggian berbeda, tanaman perkebunannya juga berbeda. Factor pendukung untuk perkebunan adalah kesuburan tanah dan persediaan air, mata air atau curahan maupun kedua-duanya. Misalnya daerah Palu yang merupakan daerah bayangan hujan, maka budidaya perkebunan dan pertanian tidak dapat dikembangkan, lalulintas darat dengan mengendarai kuda.
Daerah pegunungan kapur kurang subur, tumbuhan yang sesuai yaitu kayu jati, dan diusahakan oleh Dinas Perhutani.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa dengan bentuk muka bumi yang berbeda menimbulkan corak kehidupan penduduk yang berbeda pula, tetapi di daerah dengan relief yang samapun dapat terjadi corak kehidupan penduduk yang berbeda, misalnya karena iklimnya yang berbeda, ketinggian tempat berbeda dan sebagainya.
Komentar