PEMBAHASAN TENTANG CIRI-CIRI WILAYAH UDARA INDONESIA
Cuaca dan Iklim
Sebelum membicarakan unsure-unsur cuaca dan iklim kita harus tahu lebih dahulu tentang pengertian cuaca dan iklim.
Cuaca adalah keadaan udara di suatu tempat pada suatu saat. Iklim adalah cuaca rata-rata tahunan pada daerah yang lebih luas.
Jadi bedanya :
Meteorologi
Cuaca : Waktu singkat (pendek) daerahnya sempit
Klimatologi
Iklim : Waktu sekurang-kurangnya 30 tahun, daerahnya luas. Maksimal 100 tahun agar perbedaan cuaca rata-rata tahunan kecil.
Unsure-unsur pembentukan cuaca dan Iklim :
Suhu udara / temperature
Tekanan uadara dan angin
Kondensasi / pengembunan / pengawasan
Curah Hujan
Kelembaban Udara
1). Suhu Udara / Temperatur
Suhu udara rata di Indonesia cukup tinggi (rata-rata 26o). Amplitudo bulan terpanas dan terdingin berkisar antara 0,5o-2,4o. Hal ini disebabkan :
Letak Astronomis Indonesia di daerah lintang rendah (6oLU-11oLS)
Waktu penyinaran matahari lama
Sudut datang sinar matahari cukup besar yaitu antara 55,5o-93o
Setiap tahunnya matahari berada tegak lurus berada di Khatulistiwa (21 Maret dan 23 September )
Makin tinggi suatu tempat temperaturnya semakin rendah. Setiap naik 100 meter suhu akan turun ± 0,57oC sebab adanya perbedaan sudut datang penerimaan sinar matahari.
SINAR MATAHARI
Karena adanbya perbedaan penerimaan sinar matahari di setiap tempat selalu ada perubahan suhu. Sehingga ada suhu maksimal dan suhu minimal. Suhu maksimal di daerah Khatulistiwa terjadi pukul 13.00 dan suhu minimum terjadi pada pukul 04.30. perbedaan temperature itulah yang disebut amplitudo.
1). Tekanan Udara dan Angin
Tekanan udara yaitu besarnya tekanan yang ditimbulkan oleh beratnya lapisan-lapisan udara. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut Barometer.
Tekanan udara menggunakan satuan milliber (Mb)
1 mb = ¾ mm air raksa
1 mb = satuan ukuran tekanan udara setiap 1 cm2 atau 1.013 mb = 76 cm air raksa = 1 atmosfir = 1.033,3 gram.
Daerah yang banyak mendapat panas matahari bertekanan udara rendah. Sebaliknya tempat lain bertekanan udara tinggi. Udara bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan rendah. Udara yang bergerak inilah yang disebut dengan daerah minimum
Di belahan bumi utara berbelok ke kanan dan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri. (Hukum Boya Ballot). Atas dasar ini kita mengenal berbagai jenis angin.
a). Angin Pasad
Angin pasad adalah angin yang bverhenbus terus menerus dari daerah maksimum subtropics utara dan selatan menuju khatulistiwa dan berbias menurut Hukum Boya Ballot
Angin pasad yang dari arah utara berbias ke kanan menjadi angij pasad timur laut dan angin pasad yang datang dari selatan berbias ke kiri menjadi angin pasad tenggara.
Prosesnya sebagai berikut :
Daerah Khatulistiwa (0o) banyak mendapat panas, akibatnya udara di daerah ini renggang dan baik ke atas, kemudian bergerak menuju ke dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatandi daerah sub-tropis sebagian besar udara turun, sehingga di daerah 30o – 40o LU dan LS terjadi tekanan udara maksimum, yang disebut maksimum sub tropic. Akibatnya bertiuplah angin dari daerah makimum menuju daerah khatulistiwa yang bertekanan minimum. Angin inilah yang disebut angin pasad. Karena angin pasad juga mengikuti hokum Bos Ballot, maka angin pasad yangdari arah utara berbias ke kanan menjadi angin pasad timur laut dan angin pasad yang datang dari selatan berbias ke kiri menjadi angin pasad tenggara. Di bagian atas angin berhembus berlawanan dengan angin pasad. Inilah yang disebut angin anti pasad. Dibelahan bumi utara disebut angin anti pasad barat daya dan di selatan disebut angin anti pasad barat laut.
b). Angin Muson
Angin muson yaitu angin yang arahnya berganti setiap setengah tahun (6 bulan) sekali dan tergantung pola letak matahari. Di Negara kita juga terjadi angin muson karena tanah air kita terletak di antara benua Asia dan benua Australia, serta antara 23 ½ LU (tropis of Cancer) dan 23 ½ LS (tropis of Capricorn).
Kalau benua tersebutterletak di belahan yang berbeda, Asia dibelahan bumi utara dan Australia di belahan bumi selatan. Akibatnya adanya pergeseran matahari dari 23 ½ o LU dan 23 ½o LS, di kedua benua tersebut selalu bertekanan udara berbeda. Itulah yang menjadikan angin muson yang melalui kepulauan Indonesia yaitu angin muson barat dan angin muson timur.
Angin Muson Barat
Terjadi pada bulan Oktober – April
Pada saat itu matahari berada di belahan bumi selatan. Di Benua Australia bertekanan rendah benua dan di benua Asia bertekanan tinggi. Angin bergerak dari Asia ke Australia dan banyak mengandung uap air. Angin ini disebut angin muson barat. Sehingga pada bulan-bulan seperti ini Indonesia berlangsung musim penghujan.
Angin Muson Timur
Terjadi pada bulan April – Oktober saat matahari berada di belahan bumi utara. Di benua Australia bertekanan maksimum dan di benua Asia bertekanan minimum.
Angin bergerak dari Australia ke Asia yang disebut angin muson timur. Angin ini bersifat kering karena berasal dari gurun pasir di Australia dan laut yang dilalui hanya sempit. Namun akhirnya menjadi basah.
Itulah sebabnya pada bulan-bulan itu di Sumatra utara dan Kalimantan utara bertiup angin muson barat daya yang basah, dan di Minahasa bertiup angin musin selatan. Angin ini makin ke timur makin kering dan pulau timor merupakan daerah yang paling kering. Pemberian nama angin muson barat dan angin muson timur sebenarnya hanya tepat untuk Jawa dan NusA Tenggara, karena di daerah-daerah lain arahnya berbeda-beda.
c). Angin Lokal
angin muson dapat menimbulkan angin local di berbagai tempat di Negara kita, diantaranya adalah :
1). Angin Jatuh Panas / Fohn.
Angin ini mempunyai sifat menurun kering dan panas. Angin Fohn terjadi karena udara yang mengandung uap air membentur pegunungan atau gunung yang tinggi, kemudian naik. Semakin ke atas angin itu maka suhu semakin rendah, sehingga terjadilah kondensasi dan terbentuklah titik-titik air. Itik-titik air ini kemudian jatuh sebagai hujan sebelum mencapai puncaknya pada lereng yang pertama. Angin tersebut melanjutkan perjalanannya menuju puncak dan kemudian menuruni lereng berikutnya (sebelahnya) sampai ke lembah. Karena sudah menjatuhkan hujan pada lereng prtama, maka angin yang menuruni lereng ini sifatnya kering (tidak mengandung uap air). Karena cepatnya gerakan menuruni lereng, angin menjadi panas. Dengan demikian angin Fohn mempunyai sifat kering dan panas. Karena sifatnya panas dan kering angin Fohn tidak menguntungkan untuk pertanian, karena dapat melayukan tumbuh-tumbuhan. Di Indonesia terdapat juga angin Fohn semacam ini. Seperti contoh-contoh berikut ini :
Angin Bahorok
Di Sumatra Utara berasal dari barat. Setelah mendekati bukit Barisan dan sampai di sebelah timur bukit Barisan (di Deli) angin ini menjadi kering dan panas merusak tembakau.
Angin Kumbang
Terjadi di Tegal – Cirebon
Berhembus melalui bukit-bukit sebelah barat gunung Slamet, setelah di daratan Cirebon jadi kering dan panas
Angin Gading
Terjadi di Pasuruan-Probolinggo berhembus setelah melewati bukit Gading
Angin Brubu
Terjadi di Ujung Pandang bertiup dari Gunung Lompo Batang
Angin Wambrau
Terjadi di Pulau Biak (Irian jaya) bertiup di pulau Biak setelah menuruni pegunungan Jaya Wijaya.
2). Angin Laut dan Angin Darat
Angin ini terjadi akibat adanya perbedaan antara daratan dan lautan dalam menyerap radiasi Matahari.
Pada siang hari suhu di daratan lebih tinggi dari pada di lautan. Sehingga di daratan bertekanan minimum dan lautan bertekanan maksimum maka angin berhembus dari laut ke darat yang disebut angin laut.
Pada malam hari setelah matahari terbenam sampai dini hari, di atas lautan lebih panas daripada di daratan. Lautan masih mengeluarkan panas, di daratan sudah tidak mengeluarkan lagu. Sehingga di daratan bertekanan maksimum dan di lautan bertekanan minimum. Angin bergerak dari daratan ke laut yang disebut angin darat. Angin laut dan angin darat ini arahnya tegak lurus dari garis pantai (shore line) dan pengaruhnya ke daerah pedalaman sampai 50 kilo meter udari pantai.
3). Angin Lembah dan Angin Gunung.
Pada siang hari di puncak gunung lebih mudah menerima panas matahari daripada di lembah yang dalam keadaan tertutup. Sehingga di puncak gunung bertekananb minimum dan di lembah bertekanan maksimum. Maka berhembuslah angin dari lembah ke gunung yang disebut angin lembah.
Pada malam hari puncak gunung lebih mudah mengeluarkan panas dari pada di lembah. Sehingga tekanannya maksimum dan di lembah tekanannya minimum maka angin bergerak dari puncak ke lembah yang disebut angin gunung.
Kecepatan angin
Kecepatan angin lebih cepat apabila perpindahannya pada jarak jauh dan tekanan udara berbeda jauh sekali. Seperti jalannya air yang mengalir. Apabila perbedaan tinggi tempat besar, maka alirannya akan lebih cepat.
Kecepatan angin ini dipengaruhi oleh beberapa faktor L
Gradien Barometrik
Makin besar gradient barometric, angin itu akan semakin cepat. Yang dimaksud dengan gradient barometric adalah berbedaan tekanan udara dihitung dalam mili meter / HG antara dua tempat dengan jarak 111 km dan arahnya tegak lurus pada baris isobar.
Jarak X – Y = 400km
Gradient barometriknya = 111/4000 x 5 mm = 1,39 mm.
Jadi gradient barometric bukan beda tekanan udara antara dua isobar, tetapi antara dua tempat yang jarak dan arahnya tegak lurus dengan garis isobar.
Letak tempat di permukaan bumi
Pada gradient barometric yang sama semakin dekat khatulistiwa angin semakin cepat
Tinggi Tempat
Untuk gradient barometric yang sama, makin tinggi suatu tempat di permukaan laut makin cepat anginnya. Hal ini disebabkan oleh geseran permukaan bumi, makin jauh dengan permukaan bumi geserannya semakin kecil, sehingga angin makin cepat.
Waktu Siang dan Malam
Untuk gradient yang sama :
Di bawah : angin pada siang hari lebih cepat daripada malam hari.
Di atas : angin pada malam hari lebih cepat daripada siang hari.
Mengapa di bawah pada siang hari angin lebih cepat dari malam hari ? sebab pada siang hari terjadi pengadukan udara, sebagai akibat adanya penyinaran matahari, sedang pada malam hari tidak terjadi pengadukan. Kecepatan garis yang terbesar ialah di Samodra. Di daratan kecepatan itu semakin berkurang, akibat pergesekan dengan pantai, gunung-gunung, bukit-bukit, pohon-pohon dsb.
Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut Anemo meter. Untuk mengetahui kecepatan angin kita dapat menggunakan skala Beaufort yang dibagi menjadi 12 skala.
SKALA BEAUFORT
Skala Kecepatan Nama Angin Keterangan
m/detik Km/jam
0 0,0-0,1 0-1 Roda Asap tegak
1 0,6-1,7 2-6 Seepoi-sepoi Asap miring
2 1,6-3,3 7-12 Lemah Daun-daun bergerak
3 3,4-5,2 13-18 Sedang Ranting-ranting bergerak
4 5,3-7,4 19-26 Tegang Dahan-dahan bergerak
5 7,5-9,8 27-35 Keras Batang pohon bergerak
6 9,9-12,4 36-44 Keras sekali Batang pohon besar bergerak
7 12,5-15,2 45-54 Rebut Dahan-dahan patah
8 15,3-18,2 55-65 Rebut hebat Pohon-pohon kecil patah
9 18,3-21,5 66-77 badai Pohon besar patah
10 21,6-25,1 78-90 Badai hebat Rumah roboh
11 25,2-29 91-104 Badai hebat taifun Benda berat beterbangan
12 29 ke atas Di atas 104 Taifun hebat Benda berat beterbangan hingga beebrapa km
Kondensasi / Pengembungan / Pengawanan
Adalah perubahan uap air atau gas menjadi titik-titik air atau zat air. Yaitu air menguap menjadi gas uap air. Kemudian naik membumbung ke angkasa di lapisan troposfers. Semakin tinggi suhunya semakin rendah. Ditroposfer Indonesia setiap massa udara naik 100 meter dari permukaan air laut suhunya berkurang 0,57oC. Kemudian terjadi kondensasi, melayang-layang di ydara disebut awan. Jika awan it uterus mengalami pendinginan dan bertambah dingin, barulah lagi menjadi titik-titik air yang besar dan berat, sehingga jatuh dan menjadi hujan.
Curah Hujan
Alat untuk mengukur curah hujan disebut Regen meter.
Iklim Indonesia didirikan adanya banyak hujan. Ini disebabkan :
Indonesia terletak di daerah tropis dengan temperature tinggi sehingga pada ketinggian tertentu uap air mencapai titik kondensasi (pengembunan) dan jatuh sebagai hujan zenital.
Banyak pegunungan tinggi yang memaksa aingin naik, sehingga turun hujan di lereng-lereng pegunungan. Inilah yang disebut hujan Orografis.
Indonsia terletak di antara dua samodra yaitu Samodra Fasifik dan Samodra Hindia. Serta banyak laut dan selat yang mengakibatkan udara lembab dan banyak hujan.
Adanya angin muson, terutama angin muson barat yang terjadi antara bulan Oktober – April yang banyak membawa hujan di daerah Indonesia.
Namun ada pula tempat-tempat yang curah hujannya rendah, yaitu kota Palu Sulawesi Tengah.
Secara umum di Indonesia hujan yang paling sedikit terdapat di NusA Tenggara. Ini disebabkan sedikitnya uap air yang dibawa angin muson timur dari Australia. Sebaliknya angin barat banyak membawa uap air yang banyak diturunkan di Indonesia bagian barat. Dengan demikian semakin ke timur daerah Indonesia semakinb kurang hujan (semakin kering).
Kelembaban Udara
(lengas udara = basah udara)
Kelembaban udara adalah banyak sedikitnya uap air yang terkandung di dalam udara. Di dalam udara itu terdapat uap air yang tak dapat dilihat. Sumber uap air itu terutama dari samodra. Selain itu juga penguapan danau, sungai dan tumbuh-tumbuhan.\
Udara lembab ialah udara mengandung uap air. Semakin banyak uap airnya,s emakin lembab udara itu.
Alat untuk mengukur kelembaban uydara disebut Hygrometer.
Uap air ialah air berbentuk gas. Uap air itu tidak berwarna tidak berbau dan tidak Nampak oleh mata kita.
Kelembaban udara dibagi menjadi dua yaitu :
Kelembaban absolute (mutlak)
Yaitu bilangan yang menunjukkan berapa gram air yang dikandung endakan tiap satu meter kubik udara misalnya di suatu tempat setiap meter 3 mengandung uap air lima gram, maka diketahui kelembaban absolute di daerah itu adalah 5 gram/1 meter 3
Kelembaban absolute akan berubah-ubah apabila udara itu bergerak naik dan turun. Naik atau turunnya udara itu berkaitan dengan suhu.
Kelembaban Relatif (nisbi)
Yaitu perbandingan jumlah upa air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum yang dapat dikandung udara itu dalam temperature yang sama x 100%.
Contoh :
Dalam 1 m3 udara yang temperaturnya 20oC terdapat uap air 4,7 gram (kelembaan absolut).
Pada temperature tersebut maximum dapat dikandung uap air 9,4 gram. Maka kelembaban relatifnya :
4,7/9,4 x 100 % = 50%
Kelembaban relatif yang dapat kita rasakan sehari-hari :
Lengas nisbi 25 % kurang menyenangkan karena udara panas
Lengas nisbi 50 % keadaan udara segar
Lengas nisbi 100 % keadaan udara burung kurang menyenangkan karena terlalu dingin
Lengas nisbi malam hari lebih tinggi daripada siang hari.
Kelembaban relatif udara sangat tergantung kepada panasnya, pada siang hari kelembaban relatif turun, dan bersamaan turunnya panas di malam hari, lembab relative itu naik.
Sesudah jam 12 malam kelembaban absolute turun, oleh karena sebagian uap air menjadi embun. Sesudah matahari terbit, kelembaban itu naik, karena embun menguap. Kemudian turun, karena udara dan uap naik ke atas sebab dipanasi. Dan akhirnya sesudah jam 12 angin laut membawa udara yang basah.
Pembagian Iklim di Indonesia
Menurut W. Koppen (1918)
Klasifikasi iklimnya berdasarkan suhu dan curah hujan. Dunia dibagi menjadi beberapa daerah idari khatulistiwa sanpai kutub, masing-masing diberi tanda huruf:
A = Iklim tropic
B = Iklim kering
C = Iklim hujan sedang
D = Iklim hujan bersalju dingin ( Iklim boreal)
E = Iklim kutub
Pembagian lanjutan daerah iklim utama Koppen.
A : Af = Panas yang selalu basah (hutan hujan tropic)
Am = daerah tropic dengan musim kering 2 sampai 3 bulan
As = sabana dengan musim panas yang kering
Aw = sabana tropic (sabana dengan musim dingin yang kering )
B : Bs = Steppa (padang rumput)
Bw = Padang pasir (gurun)
C: Cw = Panas, musim dingin kering
Cf = panas, basah sepanjang tahun
Cs = panas, musim panas kering
D : Df = Hutan bersalju, basah sepanjang tahun
Dw = hutan bersalju, musim dingin kering
E : Et = lumut (tundra)
Ef = Es dan Salju
Efh = Di daerah berketinggian di atas 3000 meter, suhu terpanas -0oC
Berdasarkan pembagian Iklim menurut Koppen di Indonesia secara garis besar terdapat tiga type iklim yaitu :
Iklim A Iklim hujan tropic terdiri dari :
Aw : terdapat di Jawa Timur, Nusa Tenggara dans ebagian Jawa Tengah bagian timur
Am : terdapat di jawa Barat, jawa tengah, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan Kai kepulauan Aru dan irian Jaya bagian Selatan
Af : terdapat di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Irian Jaya
Iklim C Iklim hujan sedang meliputi :
Of : terdapat du Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian jaya
Ow : terdapat pada pegunungan-pegunungan di Irian jaya dan Jawa Timur.
Iklim E Iklim Kutub
Bf (Efn) : terdapat di Irian Jaya pada puncak-puncak gunung yang tinggi.
Menurut SCHMIDT-FERGUSON
Ia mengemukakan system iklim di Indonesia berdasarkan sifat basah keringnya bulan. Rumusnya :
Q = (Jumlah rata-rata bulan kering)/(Jumlah rata-rata bulan basah) x 100 %
Bulan basah = bulan yang curah hujannya lebih 100 mm
Bulan kering = bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm
Bulan lembab =
Komentar