Bentuk Wilayah Indonesia Serta Pengaruhnya Bagi Kehidupan Bangsa.
Indonesia merupakan Negara Berbentuk Kepualauan (Fragmented-Shape/Archipelago State). Yang dimaksud bentuk disini bukan bentuk pemerintahan, tetapi bentuk ditinjau dari segi Geografis. Kita tahu Indonesia adalah Negara yang terdiri dari pulau-pulau, maka Indonesia mempunyai garis pantai yang sangat panjang. Menurut penelitian Panitia Nasional Penelitian Laut, panjang garis pantai Indonesia ada 81.497 ka sama dengan dua kali keliling bumi pada katulistiwa. Negara yang mem[unyai bentuk kepulauan seperti Indonesia sering disebut sebagai Negara yang mempunyai Maritimtas 100%, sedang Negara yang dikelilingi oleh daratan sepenuhnya disebut Negara Kontinental 100 % atau maritimas 0 %.
Negara yang mempunyai Maritimitas 100% biasanya menunjukkan aktivitasnya terhadap hasil lautnya, terhadap pembangunan armada-armada lautnya, armada dagang, armada nelayannya dan sebagainya. Demikian juga karena berbentuk kepualuan, Indonesia mempunyai iklim yang menguntungkan terhadap perkembangan produksi pertanian. Hal ini pulalah yang menyebabkan Indonesia cenderung bercorak Agraris.
Pembangunan pelabuhan secara ekonomis dan cultural sangat menguntungkan, pelabuhan dapat berfungsi sebagai pelabuhan Import dan Eksport, dapat pula sebagai pertemuan berbagai bangsa,sehingga kontak sosio cultural antar bangsa dapat terjadi.
Bangsa Indonesia dapat memanfaatkan kondisi semacam ini, untuk mempernalkan pribadi, budaya, dan panorama keindahan alam Indonesia terhadap manca Negara, sehingga banyak mengundang wisatawan asing yang banyak mendatangkan Devisa Negara bagi Negara.
Bentuk-bentuk Relief Bumi dan Persebarannya
Daratan kita termasuk dasar lautnya apabila tidak berair akan Nampak tidak rata. Ada bagian yang tinggi, ada yang rendah, ada yang datar, sepertiyang kita lihat, umpamanya ada gunung, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah dan lembah. Perbedaan tinggi rendah inilah yang disebut relief. Jadi relief adalah perbedaan tinggi rendahnya permukaan bumi. Relief yang ada di daratan disebut relief darat dan yang ada di lautan disebut relief laut. Secara garis besar tanpa membedakan relief daratan maupun lautan, kepulauan Indonesia dapat dibagi menjadi tiga zone relief besar yaitu :
1. Dangkalan Sunda
Dangkalan Sunda sering disebut dangkalan Indonesia bagian barat yang terdiri atas : pulau Sumatra, Jawa, Madura, Bali, Kalimantan dan Pulau-pulau kecil serta laut dan selat yang ada diantaranya. Laut dan selat yang ada di daerah ini mempunyai kedalaman kurang dari 200 meter sehingga dinamakan Dangkalan. Daerah ini relative lebih datar bila dibandingkan dengan Indonesia bagian tengah
2. Dangkalan Sahul
Dangkalan ini sering disebut Dangkalan Indonesia Bagian Timur, yang terdiri atas : kepulauan Aru, Missol, pulau Solowati, Irian Jaya, selat-selat yang ada diantaranya serta laut Arafuru.
3. Daerah Indonesia Bagian Tengah
Daerah ini terletak diantara Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Reliefnya sangat kasar yakni : perbedaan antara pulau-pulaunya yang tertinggi dan dasar lautnya yang paling dalam sangat besar.
Sejak masa diluvium (jaman es) Dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul berupa daratan, daerah Indonesia tengah sudah berbentuk pulau-pulau dan laut. Daerah ini dipisahkan dengan Dangkalan Sunda oleh garis Wallacea yang terbentang dari selat Lombok, selat makasar sampai ke laut utara Kalimantan dan Sulu. Sedangkan dengan daerah Indonesia bagian Timur daerah ini dipisahkan oleh garis Weber yang terbentang dari Laut Timor, laut antara kepulauan Kai dan Aru, dan laut Seram sampai ke sepanjang laut Halmahera.
Relief dapat dibagi menjadi :
1. Relief Daratan
Relief daratan kita beraneka ragam hal ini disebabkan karena adanya gunung api, pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, lereng, lembah dans ebagainya. Keadaan semacam ini terjadi karena adanya tenaga endogen dan tenaga Eksogen yang mempengaruhi permukaan bumi termasuk Negara kita.
1). System Pegunungan Di Indonesia.
Indonesia menjadi tempat pertemuan antara dua rangkaian jalur pegunungan muda, yaitu sirkum pasifik (melingkari samodra pasifik) dan sirkum mediteran (sekitar laut tengah dan asia selatan) kedua jalur pegunungan tersebut bertemu di kepulauan Bondan. Pada prinsipnya secara terinci di tanah air kita terdapat tiga jalur pegunungan yang merupakan unsure pembentuk kepulauan Indonesia ketiga sirkum itu adalah : sirkum mediteran, sirkum pasifik dan sirkum Australic.
Deretan Mediteran dimulai dari Spanyol – Afrika – Italia – Yunani – Turki
Sirkum Pasifik sebab melingkari lautan Pasifik.
Karena system pegunungan di Indonesia merupakan jalur pegunungan muda maka membicarakan system pegunungan ini kita tidak bisa lepas dari masalah vulkanisme (peristiwa yang berhubungan dengan pembentukan gunung api). Yaitu pergerakan keluarnya magma dari dalam bumi (lithofora) sampai keluar dari lapisan lithosfora. Apabila terobosan magma itu tidak bisa sampai luar bumi dinamakan intrusi magma
Bentukan Intrusi Magma
Intrusi magma dapat menimbulkan tonjolan berupa punggungan dan deretan pulau-pulau yang merupakan lokasi daratan pegunungan Indonesia yang akan kita bicarakan pada bagian ini.
a) Rangkaian pegunungan Mediteran
Rangkaian pegunungan ini bermula dari pegunungan Siora Nexada (Spanyol) - Pegunungan Atlas (Afrika Utara) – menyeberang ke Pegunungan Apenina (Italia) – Pegunungan Yunani – Pehunungan Turki – Pegunungan Elburg (Iran) – Pegunungan Himalaya – Birma – melalui Pulau Andaman pecah menjadi dua :
1) Inner Arc (busur dalam). Busur ini bersifat vulkanik aktif yang terdiri dari : Bukit Barisan di Sumatra, Pulau Jawa, BaliLombok, Sumbawa, Flores, Salor, Alor, Wetar serta pulau-pulau kecil sampai dengan Pulau Banda.
2) Auter Arc (Busur Luar). Busur ini bersifat nonvulkanis aktif dan umumnya masih merupakan pegunungan di bawah laut, yang kadang-kadang saja puncaknya muncul di atas permukaan laut sebagai pulau. Terdiri atas : pulau Simeuluwe, Pulau Nias, Pulau Mentawai, Pulau Enggano, tenggelam di selatan pulau Jawa. Muncul lagi di Pulau Sawu, Roti, Timor, Letti, Babar, Tanimbar, Key, Seram, Ambon, Pulau Buru.
b) Rangkaian Pegunungan Pasifik
Rangkaian Pegunungan ini mulai dari Pegunungan Andas Amerika Selatan (Chili), Amerika Tengah yaitu Pegunungan Siera Madre (Mexico), Rocky Mountain di USA, Pegunungan Alaska, Kepulauan Aleut, Kamsatka,s ampai masuk jepang, Kepulauan Philipina, disini patah menjadi dua :
1). Melalui pulau Sulu dan Pulau Palawan ke Kalimantan Utara dan bercabang di Pegunungan Sekwaner dan Pegunungan Muller.
2). Melalui Pulau Sangihe ke Sulawesi. Di sini juga bercabang menjadi dua :
a) Bagian luar. Lewat sebelah timur pantai Sulawesi, masuk lengan sampai pada pulau Buru (Maluku).
b) Bagian dalam, masuk lengan Utara.
c) Rangkaian Pegunungan Australia (Busur Australia)
1). Busur dalam : Terdapat di sepanjang pantai utara Irian, lewat Pulau Biak, Kepala Burung, Maigeo, dan masuk Halmahera.
2). Busur Luar : dari ekor burung, pegunungan tengah Irian sampai Pulau Misool.
2. Gunung Api
Di seluruh Indonesia terdapat kurang lebih 400 gunung api dan yang masih aktif sekitar 128 buah
a) Bentuk Gunung Api
Berdasarkan bentuknya, gunung api di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1) Gunung Api Strato. Sebagian besar merupakan gunung api di Indonesia. Bentuk gunung api Strato ini seperti kerucut dan erlapis-lapis. Terjadi karena letusan yang kuat diselingi dengan letusan yang lemah. Jadi terjadi karena letusan eksplosi dan affusi. Bahan-bahan letusannya berupa batu, kerikil, pasir, gas dan debu, yang tertimbun di sekitar lubang kepundan. Contoh : Gunung Merapi, Gunung Kelud dan Gunung Agung .
2) Bentuk Kaldera / Perisai
Yaitu bentuk gunung api jerucut disertai puncak yang tumpul, sebagai akibat sebagian puncaknya runtuh oleh kuatnya letusan. Kuatnya letusan itu menyebabkan terjadinya kawah gunung api yang sangat luas yang disebut Kaldera. Misalnya : Gunung Tengger dengan garis tengah Kaldera 11 km, dan Gunung Ijen dengan garis tengah Kaldera 17 km
3) Bentuk Maar. Yaitu bentuk gunung api yang tidak berbentuk kerucut, tetapi hanya berupa lubang kepundan yang bulat, bentuk ini terjadi karena satu kali letusan saja, tetapi dengan kekuatan letusan yang besar, lubang pipa kepundannya tertutup oleh abu, sehingga tidak tembus air. Kawah itu kemudian terisi oleh air hujan dan jadi danau. Contohnya Gunung Lamongan di Jhawa Timur.
Benda Vulkanik.
Jika Gunung api itu mengeluarkan letusan magma, letusan itu dinamakan letusan lelehan (erupsi efusif).
Jika letusan itu mengeluarkan benda vulkanik yang padat bersama semburan gas, letusan itu disebut erupsi Eksplosif. Benda vulkanik padat itu berurutan dari yang besar dinamakan Bom, lapili, pasir vulkanik dan abu vulkanik. Sedangkan gas yang keluar bahkan setelah letusan juga masih keluar gas dari sumber gas, adalah :
- Gas asam arang (mofat)
- Gas belerang ( sulfatara) dan
- Gas uap air (femoral)
Keluarnya gas itu sebagai tanda vost vulkanik. Tanda yang lain adanya sumber air mineral dan gayaar.
b). Kelompok Gunung Api
Gunung api di Indonesia dapat dibagi menjadi 5 kelompok :
1). Kumpulan Sunda
Kumpulan gunung api ini memanjang dari Ujung Sumatra Utara melalui Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores sampai ke Alor, membujur sepanjang 3800 km. pada kumpulan ini terdapat 300 buah gunung api, baik yang masih aktif maupun yang sudah padam.
2). Kumpulan Banda
Gunung api di kumpulan ini sebagian besar berada di bawah permukaan air laut, dan mempunyai ketinggian tak lebih dari 1000 m
3). Kumpulan Minahasa dan Sangiha
Kumpulan gunung api di daerah ini sangat aktif dan dapat diikuti ke daerah utara sampai Mindanao. Gunung api yang terkenal aktinya di daerah ini , adalah gunung Lokon dan Gunung Soputan.
4). Kumpulan Halmahera
Kumpulan gunung api di daerah ini terdapat di bagian tengah antara Makian dan Tombelo.
5). Kumpulan Bonthain ( kumpulan Sulawesi Selatan)
Kompleks ini merupakan kompleks yang besar tetapi sekarang sudah tidak aktif lagi.
3. Dataran Tinggi
Di tengah-tengah atau di antara gunung-gunung dan pegunungan –pegunungan, kadang-kadang terdapat tanah datar (rata) dan tinggi letaknya disebut Dataran Tinggi. Menurut hypotesa dataran tinggi terjadi karena tanah di situ naik atau danau menjadi kering karena airnya dilepaskan oleh sungai, misalnya dataran tinggi Bandung yang airnya dikeringkan oleh sungai Citarum.
Dataran tinggi yang terkenal di Jawa antara lain : dataran tinggi sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, magelang dan Malang. Di Sumatra antara lain : dataran tinggi Ayam, Toba, Karo, Gayo, Alas dan di Kalimantan Plato Madi.
4. Dataran Rendah
kepulauan Indonesia terdapat pula dataran redah, dataran itu tiak seberapa tinggi di atas permukaan air laut. Umumnya terdapat di kaki pegunungan dan pantai. Adapun dataran rendah tersebut terdapat di pulau jawa bagian utara, dataran rendah Sumatra Timur, dataran rendah Kalimantan Barat dan Selatan serta dataran rendah Irian jaya bagian selatan.
3). Tektonisme : Patahan dan Lipatan
Sebetulnya jika sal mula permukaan bumi ini rata, maka yang mengubah bentuk itu pertama-tama adalah tenaga endogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumiu, sedangkan tenaga eksogin adalah tenaga yang berasal dari luar seperti : angin, air dan gletser. Kedua tenaga geologi inilah yang dapat menghasilkan bentukan permukaan bumi yang kita lihat sekarang ini.
Tenaga Endogin yang vertical menghasilkan bentuk tonjolan berbentuk kubah yang karena mengalami retakan-rekanan maka bagian tengahnya merosot, terbentuklah lembah patahan (depresi, slenk, Graben) berdampingan dengan puncak patahan (Horat).
Benda Vulkanik.
Jika Gunung api itu mengeluarkan letusan magma, letusan itu dinamakan letusan lelehan (erupsi efusif).
Jika letusan itu mengeluarkan benda vulkanik yang padat bersama semburan gas, letusan itu disebut erupsi Eksplosif. Benda vulkanik padat itu berurutan dari yang besar dinamakan Bom, lapili, pasir vulkanik dan abu vulkanik. Sedangkan gas yang keluar bahkan setelah letusan juga masih keluar gas dari sumber gas, adalah :
- Gas asam arang (mofat)
- Gas belerang ( sulfatara) dan
- Gas uap air (femoral)
Keluarnya gas itu sebagai tanda vost vulkanik. Tanda yang lain adanya sumber air mineral dan gayaar.
b). Kelompok Gunung Api
Gunung api di Indonesia dapat dibagi menjadi 5 kelompok :
1). Kumpulan Sunda
Kumpulan gunung api ini memanjang dari Ujung Sumatra Utara melalui Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores sampai ke Alor, membujur sepanjang 3800 km. pada kumpulan ini terdapat 300 buah gunung api, baik yang masih aktif maupun yang sudah padam.
2). Kumpulan Banda
Gunung api di kumpulan ini sebagian besar berada di bawah permukaan air laut, dan mempunyai ketinggian tak lebih dari 1000 m
3). Kumpulan Minahasa dan Sangiha
Kumpulan gunung api di daerah ini sangat aktif dan dapat diikuti ke daerah utara sampai Mindanao. Gunung api yang terkenal aktinya di daerah ini , adalah gunung Lokon dan Gunung Soputan.
4). Kumpulan Halmahera
Kumpulan gunung api di daerah ini terdapat di bagian tengah antara Makian dan Tombelo.
5). Kumpulan Bonthain ( kumpulan Sulawesi Selatan)
Kompleks ini merupakan kompleks yang besar tetapi sekarang sudah tidak aktif lagi.
3. Dataran Tinggi
Di tengah-tengah atau di antara gunung-gunung dan pegunungan –pegunungan, kadang-kadang terdapat tanah datar (rata) dan tinggi letaknya disebut Dataran Tinggi. Menurut hypotesa dataran tinggi terjadi karena tanah di situ naik atau danau menjadi kering karena airnya dilepaskan oleh sungai, misalnya dataran tinggi Bandung yang airnya dikeringkan oleh sungai Citarum.
Dataran tinggi yang terkenal di Jawa antara lain : dataran tinggi sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, magelang dan Malang. Di Sumatra antara lain : dataran tinggi Ayam, Toba, Karo, Gayo, Alas dan di Kalimantan Plato Madi.
4. Dataran Rendah
kepulauan Indonesia terdapat pula dataran redah, dataran itu tiak seberapa tinggi di atas permukaan air laut. Umumnya terdapat di kaki pegunungan dan pantai. Adapun dataran rendah tersebut terdapat di pulau jawa bagian utara, dataran rendah Sumatra Timur, dataran rendah Kalimantan Barat dan Selatan serta dataran rendah Irian jaya bagian selatan.
3). Tektonisme : Patahan dan Lipatan
Sebetulnya jika sal mula permukaan bumi ini rata, maka yang mengubah bentuk itu pertama-tama adalah tenaga endogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumiu, sedangkan tenaga eksogin adalah tenaga yang berasal dari luar seperti : angin, air dan gletser. Kedua tenaga geologi inilah yang dapat menghasilkan bentukan permukaan bumi yang kita lihat sekarang ini.
Tenaga Endogin yang vertical menghasilkan bentuk tonjolan berbentuk kubah yang karena mengalami retakan-rekanan maka bagian tengahnya merosot, terbentuklah lembah patahan (depresi, slenk, Graben) berdampingan dengan puncak patahan (Horat).
Komentar